English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Image and video hosting by TinyPic
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

===================================

===================================

=============================================================

=============================================================
==========================================================================================

01 Juni 2011

LIGA INGGRIS

Akhir Sebuah Generasi di 'Setan Merah'
Manchester - Gary Neville, Edwin Van der Sar dan Paul Scholes mengakhiri kariernya di Manchester United pada musim yang sama. Sebuah generasi di 'Setan Merah' baru saja berakhir.

Neville adalah yang gantung sepatu lebih dulu. Cedera yang tak kunjung usai sejak musim lalu membuatnya terpaksa mengumumkan pengunduran dirinya pada 2 Februari 2011 silam.

Neville adalah salah satu anggota Fergie's Fledglings, pemain-pemain binaan asli Sir Alex Ferguson, dan juga anggota dari generasi tersohor di MU, Class of '92. Bersama Scholes, ia adalah anggota terakhir Class of '92 yang bertahan di sana.

Beberapa anggota seperti Nicky Butt dan David Beckham sudah lama hengkang. Sementara beberapa lainnya, seperti Robbie Savage dan Keith Gillespie hengkang sebelum bisa menembus tim utama dan malah menjadi bintang di klub lain.

Dengan ikut pensiunnya Scholes, maka Ryan Giggs menjadi satu-satunya Fergie's Fledglings dari era 90-an yang tersisa.

Neville, Scholes dan Giggs adalah bagian penting dari kesuksesan United di era 90-an, seperti halnya Beckham dan Butt. Bersama beberapa mantan punggawa seperti Roy Keane, Dennis Irwin, Andy Cole hingga Dwight Yorke, mereka berperan dalam keberhasilan meraih beberapa gelar juara Liga Inggris.

Di sisi lainnya ada Edwin Van der Sar, yang meski tidak seangkatan atau satu akademi dengan Neville dan Scholes, disebut-sebut yang terbaik setelah era Peter Schmeichel. Ia mengakhiri kariernya di usia 40 tahun. Fergie menyebut, sulit untuk mencari penggantinya.

Pria asal Skotlandia itu tak sekadar berucap. United membutuhkan kiper dengan kualifikasi khusus untuk bisa menjadi penjaga gawang mereka. Nama-nama muda nan berbakat, seperti Manuel Neuer dan David De Gea pun masuk daftar incaran. Kendati demikian, belum ada satu pun yang dipastikan bergabung.

Meski tampil sebagai juara Liga Inggris, dan akhirnya menorehkan rekor gelar melampaui Liverpool, The Red Devils menutup musim dengan kekalahan di tangan Barcelona pada final Liga Champions.

Pembenahan pun mutlak dilakukan. Fergie sendiri sudah mengindikasikan bahwa beberapa pemain siap diburu pada bursa transfer mendatang.

Tak ketinggalan, pria asal Skotlandia itu juga berniat untuk lebih sering melatih bakat-bakat baru dari akademi sendiri.

"Kami berharap bahwa dalam beberapa tahun ke depan pelatih kami akan bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama pemain muda, untuk melatih mereka dasar-dasar, kemampuan teknis, dan kepercayaan diri untuk menjaga bola sepanjang waktu," ucapnya.

MU punya modal. Beberapa pemain muda mereka, seperti Tom Cleverley dan Danny Welbeck, diperkirakan bakal pulang dari masa peminjaman dan diorbitkan musim depan. Fergie pun seperti membangun generasi barunya di Old Trafford.

Bookmark and Share






Selengkapnya...

29 Mei 2011

UEFA

'Barca Representasikan Sepakbola Spanyol'

London - Direktur Sepakbola Barcelona, Andoni Zubizarreta, ikut berkomentar atas keberhasilan klubnya di Liga Champions. Dia memuji anak didik Pep Guardiola yang merepresentasikan sepakbola Spanyol di final.

Barca meraih trofi Liga Champions musim ini. Dalam partai final di Wembley, Azulgrana mengalahkan Manchester United 3-1 lewat gol-gol Pedro Rodriguez, Lionel Messi, dan David Villa.

Penampilan Barca yang begitu dominan dinihari tadi menuai pujian dari Zubizarreta. Dia menilai Pedro dkk. sudah memberi gambaran bagaimana kualitas sepakbola Spanyol saat ini.

"Saya merasa sangat gembira saat ini. Pada saat yang sama, ini merupakan penghargaan kepada sepakbola dan sepakbola Spanyol yang sudah direpresentasikan di final," ujar Zubizarreta di Marca.

Secara khusus, bekas kiper timnas Spanyol ini juga memuji performa Messi dalam laga tersebut. Dia juga berkomentar soal Eric Abidal yang diberi kehormatan menerima trofi dari Michel Platini.

"Dia (Messi) punya kualitas yang hebat dan dia membuat gol yang luar biasa," pujinya.

"Dalam tim kami ada nilai-nilai untuk memahami permainan dan juga hubungan interpersonal. Ini adalah momen kebahagiaan karena Abidal dan keluarganya sudah banyak menderita," tutur Zubizarreta.

Bookmark and Share






Selengkapnya...

28 Mei 2011

UEFA

Jelang Final Liga Champions
MU Tahu Rooney Bisa Diandalkan


London - Meski tidak mencetak gol dalam jumlah spektakuler, Wayne Rooney selalu jadi andalan Manchester United. Demikian juga di final Liga Champions menghadapi Barcelona.

Musim ini, Rooney baru mencetak 11 gol di Liga Inggris dan tiga di Liga Champions. Bandingkan dengan musim lalu saat pemain 25 tahun itu melesakkan 26 gol di Liga Inggris plus lima di Liga Champions.

Tapi Rooney tetaplah Rooney. Kerja keras, semangat dan kemampuannya menjadi pemecah kebuntuan tetap krusial buat MU.

"Saat kami membutuhkan Wayne untuk berdiri ke depan dan mengandalkannya, dia selalu ada di sana buat kami," komentar bek MU, Rio Ferdinand, kepada situs resmi UEFA.

Di pertandingan-pertandingan penting, peran Rooney sangat dibutuhkan, termasuk di final Liga Champions kontra Barcelona di Stadion Wembley, London, Sabtu (28/5/2011).

"Kita bicara soal pertandingan-pertandingan besar. Menghadapi (Manchester) City, dia mencetak salah satu gol terbaik yang pernah Anda lihat di Old Trafford," kata Ferdinand.

Dalam pertandingan yang berlangsung pada 12 Februari lalu itu, Rooney mencetak gol kemenangan 2-1 MU atas City lewat tendangan salto yang indah.

"Itu adalah pertandingan besar dan saya tidak perlu mengingatkan lagi dia selalu melakukannya di waktu-waktu yang berbeda," tegas Ferdinand.

Bookmark and Share






Selengkapnya...

UEFA

Barcelona Racikan Guardiola Terbaik Sepanjang Masa?

London - Dengan permainan menyerangnya yang memikat, Barcelona di bawah arahan Josep Guardiola banyak menuai pujian pecinta sepakbola. Apakah tim ini adalah yang terbaik sepanjang masa?

Guardiola menawarkan penyegaran semenjak membesut Barca tahun 2008. Di tangannya, Los Azulgrana memainkan sepakbola atraktif, dengan aliran bola yang membuai serta dengan agresivitas tinggi.

Konsep Guardiola yang disebut-sebut sebagai fusi dari gaya tiki-taka ala Spanyol dengan total football khas Belanda memang mengagumkan. Apalagi, ia didukung oleh pemain-pemain kelas wahid.

Di lini tengah, sektor yang menjadi nyawa permainan Barca, bercokol dua sosok mumpuni yang bertugas mengalirkan bola ke segala penjuru, yaitu Andres Iniesta dan Xavi Hernandez. Di depan, Barca punya Lionel Messi, bocah ajaib dari Argentina yang skill-nya kadang tidak masuk akal.

Dengan gaya seperti itu, Guardiola sejauh ini telah meraih tiga gelar Liga Spanyol, satu titel Liga Champions dan berpeluang mendapat yang kedua, dan masing-masing satu Copa del Rey, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub.

Wajar bila kemudian ada yang meyebut bahwa Barca besutan Guardiola adalah salah satu kesebelasan terbaik yang pernah ada. Guardiola sendiri mengaku tidak tahu di mana posisi timnya bila dibandingkan dengan tim-tim akbar di masa lalu.

"Saya sudah pernah ditanyai yang begini dan sungguh mustahil buat menjawabnya," kata Guardiola menjelang final Liga Champions 2011 kepada situs resmi UEFA.

"Ajax-nya Johan Cruyff, Milan-nya Arrigo Sacchi, Real Madrid-nya Alfredo Di Stefano, atau Santos-nya Pele. Saya belum pernah menyaksikan mereka, jadi mustahil buat saya untuk membandingkan. Setiap periode itu berbeda," sambung pria 40 tahun itu.

Selain memburu trofi seperti lazimnya sebuah tim profesional, Guardiola punya mimpi yang sebenarnya sederhana. Ia ingin gaya bermain Barca ini dikenang publik sampai satu dekade ke depan.

"Jika dalam 5, 10 atau 15 tahun mendatang masih ada orang yang mengingat carabermain kami saat ini, itu sudah merupakan kesuksesan besar," kata Guardiola merendah.

Bookmark and Share






Selengkapnya...

22 Mei 2011

LIGA INGGRIS

Van der Sar Tak Harapkan Perpisahan

Manchester - Laga kontra Blackpool akan menjadi partai terakhir Edwin van der Sar dengan Manchester United. Meski sudah bulat memutuskan gantung sepatu, kiper asal Belanda itu tak siap menghadapi perpisahan yang bakal menyedihkan.

Karena alasan ingin lebih dekat dengan istrinya, dan usia yang sudah sangat senja, Van der Sar memilih pensiun di akhir musim ini. Keputusan tersebut menyudahi 21 tahun karier dia sebagai pesepakbola profesional dan enam musim yang luar biasa bersama Manchester United.

Jelang laga pamungkasnya bersama The Red Devils, eks penjaga gawang Ajax Amsterdam, juventus dan Fulham tersebut mengaku belum siap menghadapi perpisahan. Apalagi secara emosional dia mengaku kalau pertandingan itu akan membuatnya sedih.

"Saya tak berharap melaluinya. itu momen yang menyedihkan. Anda tak ingin menghadapi yang seperti itu. Saya harus memberi yang terbaik (di pertandingan)," sahut Van der Sar seperti diberitakan Skysports.

Dalam laga tersebut Van der Sar akan mendapat kehormatan memakai ban kapten The Red Devils. Mantan kiper nomor satu Belanda itu berharap akan bisa terus menyimpan kenangan indah yang sudah dirasakan bersama MU.

"Saya tak akan katakan kalau ini semua datang terlalu cepat. Saya tak pernah benar-benar memikirkannya, saat saya sadar saya akan melaluinya (pensiun), saya tetap fokus pada pertandingan dan latihan."

"Hanya dua pekan di mana saya benar-benar tenggelam di dalamnya dan menyadari saya sudah kehabisan waktu. Bagaimanapun saya berharap semua memori yang saya dapat di pekan ini akan bisa terus saya jaga hingga akhir hidup saya," lanjut dia menyudahi.

Bookmark and Share






Selengkapnya...

18 Mei 2011

LIGA INGGRIS

Dalglish Tetap Puas dengan Pencapaian Liverpool

Liverpool - Kekalahan dari Tottenham Hotspur membuat Liverpool terancam tak tampil di kompetisi Eropa musim depan. Namun, Kenny Dalglish tetap puas dengan kemajuan yang ditunjukkan oleh timnya.

Liverpool saat ini bercokol di peringkat keenam Liga Primer Inggris dan terpaut satu poin dari Spurs yang menghuni posisi kelima. Dengan satu laga tersisa, satu-satunya cara The Reds untuk lolos ke Liga Europa adalah meraih hasil lebih baik daripada Spurs pada pekan terakhir.

Kalau pada akhirnya skenario tersebut tak terwujud, Dalglish tak mau terlalu meratapinya. Dia melihat anak buahnya sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa pesat sejak ditanganinya pada awal tahun ini.

Saat ditinggalkan Roy Hodgson, Anfield Gank terpuruk di peringkat ke-12 klasemen. Mereka juga hanya berjarak empat poin dari zona degradasi.

Namun, keadaan berbalik 180 derajat setelah Dalglish datang. Kemenangan demi kemenangan diraih dan posisi Liverpool di papan klasemen terus membaik.

"Mereka sudah bermain brilian sejak Januari, pekerjaan mereka luar biasa, dan melampaui semua ekspektasi," ujar Dalglish di SkySports.

"Kami tergantung kepada orang lain sekarang (untuk finish di peringkat kelima) saat kami bisa menyelesaikannya. Tapi, merupakan usaha yang fantastis kami bisa sedekat ini," tambah manajer asal Skotlandia ini.

"Kami cuma bisa mengurusi diri kami," lanjutnya.

Pernyataan Dalglish diamini oleh Lucas. Gelandang asal Brasil ini juga cukup puas dengan performa timnya musim ini.

"Pada awal musim kami ada di sekitar zona degradasi. Saya tak berpikir siapa pun akan berharap kami finish di peringkat kelima atau keenam dan itu adalah comeback yang luar biasa," ujarnya.


Job Listings



Bookmark and Share




Selengkapnya...

LIGA INGGRIS

Bekuk Stoke, City Geser Arsenal

Manchester - Manchester City menggeser Arsenal dari posisi tiga klasemen sementara Liga Primer. Itu terjadi menyusul kemenangan 3-0 yang direguk Manchester City atas Stoke City.

Bermain di City of Manchester Stadium, Rabu (18/5/2011) dinihari WIB, The Citizens berhasil memetik poin penuh berkat sepasang gol Carlos Tevez dan satu lainnya dari Joleon Lescott.

Kemenangan tersebut membuat City kini mengoleksi 68 poin dari 37 laga sehingga berhak menduduki posisi tiga--zona terakhir lolos langsung ke Liga Champions--yang sebelumnya dihuni oleh Arsenal dengan angka 67.

Tambahan dua gol dari Tevez sendiri membuat torehan golnya kini menjadi 21, setara dengan Dimitar Berbatov dari Manchester United. Keduanya kini sama-sama menjadi topskorer sementara Liga Primer Inggris.

Jalannya Pertandingan

City membuka keunggulan saat laga baru berjalan 14 menit lewat Carlos Tevez. Setelah bekerja sama dengan James Milner, Tevez meliuk-liuk melewati Ryan Shawcross dan Andy Wilkinson sebelum menaklukkan Thomas Sorensen.

Tujuh menit berselang, kesalahan Joe Hart dalam mengantisipasi umpan silang nyaris dimanfaatkan John Carew. Namun, Micah Richards masih sigap membantu.

Pada menit 28 Tevez nyaris menambah gol. Sial untuknya, bola hasil umpan dari Milner ia sepak tepat ke arah Sorensen.

City baru bisa menggandakan keunggulan pada menit 53. David Silva mengirim umpan yang sukses ditanduk Joleon Lescott untuk mengubah skor jadi 2-0.

Tevez mencetak gol kedua pada menit 65. Dari tendangan bebas, ia mengirim bola ke dalam gawang Stoke untuk kali kedua dalam pertandingan.

Sepuluh menit sebelum bubaran, wasit sempat terlihat menunjuk titik putih usai Milner dijatuhkan Danny Collins. Namun, usai berkonsultasi dengan hakim garis ia lantas hanya memberikan tendangan bebas untuk City. Tevez mengambilnya meski kali ini bola tidak tepat ke sasaran.


Susunan Pemain

MANCHESTER CITY: Hart, Richards, Kompany, Lescott, Zabaleta, Milner, De Jong, Silva (Dzeko '57), Y Toure, Johnson (Wright-Phillips '67), Tevez (Boyata '88)

STOKE: Sorensen, Wilkinson, Collins, Shawcross, Wilson, Pugh, Diao, Whelan (Shotton '74), Whitehead, Walters, Carew (Delap '73)


Job Listings



Bookmark and Share




Selengkapnya...

06 Mei 2011

LIGA INGGRIS

Jelang Liga Inggris
Old Trafford Beri Giggs Optimisme Tinggi

Manchester - Manchester United memiliki catatan kandang yang apik. Ryan Giggs pun percaya bahwa timnya akan membawa poin penuh saat menjamu Chelsea di akhir pekan ini.

MU akan menjamu Chelsea di Old Trafford, Minggu (8/5/2011) malam WIB. Laga ini diyakini akan menjadi penentuan siapa di antara dua tim tersebut yang akan menjadi kampiun di musim ini.

Ditengok dari lima laga terakhir, The Blues punya performa yang lebih baik ketimbang MU. Pasukan Carlo Ancelotti itu berhasil meraih kemenangan dalam seluruh laganya.

Di lain kubu, MU cuma memenangi tiga dari lima laga terakhirnya. Satu laga lainnya berakhir imbang dan di laga terakhirnya "Setan Merah" dipukul Arsenal 0-1 di Emirates sepekan lalu.

Meski demikian Giggs dkk. cukup percaya diri usai menyingkirkan Schalke 4-1 di semifinal leg II dengan materi pemain yang bisa dibilang pas-pasan. Kemenangan ini memuluskan langkah MU ke final Liga Champions.

Optimisme MU semakin tinggi karena pertandingan penting itu akan digelar di kandang sendiri. Sejauh musim ini begulir Old Trafford masih "suci"karena mengecap kekalahan sekalipun di musim ini.

Meski begitu Chelsea tetap lawan yang amat berat. "Si Biru" terakhir memenangi laga away atas MU pada April tahun lalu dan memenangi duel terakhirnya di Stamford Bridge 1 Maret silam.

Namun perlu juga diingat bahwa MU berhasil merebut dua kemenangan beruntun atas rival beratnya itu. Di babak perempatfinal Liga Champions, MU sukses menang 0-1 di kandang lawan dan 2-1 di depan publik sendiri.

"Kami telah melalui beberapa pertandingan berat di mana kami membuang poin. Away di Newcastle, Arsenal. Di laga lawan Newcastle kami bermain bagus. Mungkin hanya Arsenal di mana kami bermain buruk. Secara umum performa kami bagus. Kami yakin kami bisa mengalahkan siapa pun di Old Trafford," ungkapnya di situs resmi FIFA.

"Tentu saja dengan mencapai final Liga Champions memberi kami semangat," lanjut Giggs.

"Semoga itu membantu kami. Seperti pertandingan lainnya kami selalu ingin menang. Ini akan sulit karena Chelsea di atas angin sekarang tapi, di kandang, kami yakin bisa merebut kemenangan."


Job Listings



Bookmark and Share






Selengkapnya...

LIGA INGGRIS

Jelang Liga Inggris
Chelsea Diminta Posisikan Torres di Bangku Cadangan

Lillestrom - Menjelang laga krusial kontra Manchester United, Chelsea mendapatkan saran dari mantan pemainnya. Salah satunya, Carlo Ancelotti diminta tidak usah memasang Fernando Torres.

Pendapat itu diutarakan oleh mantan bek tangguh Chelsea, Erland Johnsen, yang juga pernah dinobatkan jadi pemain terbaik klub tersebut.

Menurut Johnsen yang membela Chelsea dalam kurun waktu 1989–1997, mantan klubnya mesti menumpuk pemain sebanyak mungkin di lini tengah saat dijamu MU akhir pekan ini.

"Saya akan memasang Didier Drogba sendirian di depan dalam formasi 4-4-1-1, dengan Nicolas Anelka berada di belakangnya," kata Johnsen kepada Reuters.

"Saya pikir Anda tidak akan bisa memainkan pola 4-3-3 di Old Trafford... dan saya akan menempatkan Torres di bangku cadangan," papar si pria Norwegia.

Chelsea juga ia ingatkan agar tidak membuat kesalahan yang sama dengan Schalke saat berhadapan dengan 'Setan Merah' di kancah Liga Champions.

"Apa yang keliru dilakukan Schalke, terutama di leg pertama di kandang sendiri, adalah mereka meninggalkan lubang besar di tengah. Anda harus benar-benar ketat di tengah melawan MU dan Chelsea butuh dua pemain sayapnya bersiaga untuk ikut membantu."

"Saat Chelsea memainkan 4-3-3, kedua wingernya terlalu maju ke depan. Jika mereka tidak ikut membantu (pertahanan) di Old Trafford, Chelsea akan kesulitan. Chelsea juga harus mengetatkan pertahanan dan mengancam MU dari serangan balik," ulas Johnsen.


Job Listings



Bookmark and Share






Selengkapnya...

05 Mei 2011

U E F A

Sir Alex Berencana Konsultasi dengan Mourinho

Manchester - Untuk menghadapi Barcelona di Liga Champions, Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson punya rencana untuk berkonsultasi dengan pelatih Real Madrid Jose Mourinho.

MU memastikan tiket laga puncak Liga Champions usai mengalahkan Schalke dengan agregat 6-1. Dalam leg kedua semifinal dinihari tadi, The Red Devils melumat wakil Bundesliga itu 4-1.

Di final MU akan bertemu dengan Barcelona, lawan yang pernah mengalahkan mereka di final tahun 2009. Kiper Edwin Van der Sar mengatakan bahwa "Setan Merah" ingin menunjukkan mereka sudah belajar dari kesalahan dua tahun silam.

Sementara itu manajer MU Sir Alex Ferguson berencana untuk meminta masukan dari Jose Mourinho yang kini melatih Real Madrid. "Saya banyak berbicara dengan Mourinho. Saya bicara dengan dia pekan lalu," kata manajer asal Skotlandia itu di Reuters.

Ferguson mengatakan bahwa MU memang akan bermain dengan caranya sendiri ketika menghadapi Azulgrana. Meski begitu Sir Alex menilai bahwa mendapatkan masukan lain juga tak kalah pentingnya.

"Saya pikir kita akan bergantung pada pengetahuan kami sendiri tentang Barcelona. Ini tidak seperti ketika kami pertama kali bertemu dengan mereka. Kami sudah sering melihat permainan mereka musim ini."

"Namun pengalaman dari Real Madrid yang didapat dari sudut pandang Jose, maka Anda akan selalu mengambil informasi seperti itu karena dalam hal ini informasi dari dia akan sangat menolong."

Untuk musim ini, Mourinho bersama Real Madrid-nya sudah lima kali berhadapan dengan Barcelona. Hasilnya adalah satu kemenangan, dua seri, dan dua kali kalah. Satu-satunya kemenangan itu berbuah gelar juara bagi Los Blancos, yakni Copa del Rey.


Job Listings



Bookmark and Share






Selengkapnya...

U E F A

Skor Sementara di Final Kompetisi Eropa: Barca 1, MU 1

Jakarta - Sepanjang sejarah kedua klub, Barcelona dan Manchester United sudah dua kali bertemu di partai final kompetisi Eropa dan saling mengalahkan. Kini di pertemuan ketiganya, siapa yang muncul sebagai pemenang?

Pertemuan kedua tim diawali pada final Piala Winners 1990/1991 yang dilangsungkan di Stadion De Kuip, Rotterdam, 15 Mei 1991.

Saat itu Barca masih dilatih Johan Cruyff sementara Sir Alex Ferguson memasuki tahun kelimanya di MU. MU akhirnya menang lewat dua gol Mark Hughes yang hanya bisa dibalas sekali oleh Ronald Koeman.

Selang 18 tahun kemudian kedua klub kembali bertemu di laga yang lebih bergengsi yakni final Liga Champions 2008/2009. Kali ini giliran El Barca yang berjaya lewat dua gol Lionel Messi yang tak mampu dibalas sekalipun oleh 'Setan Merah' di stadion Olimpico, 27 Mei 2009.

Kini keduanya akan kembali bertemu untuk ketiga kalinya dalam laga final yang dihelat pada 28 Mei di Wembley. Menarik disimak siapa yang akan jadi pemenang di partai itu.

Bahkan jika dirunut ke belakang, kedua tim sudah bertemu 10 kali dengan Azulgrana serta The Red Devils masing-masing menang tiga kali dan empat laga terakhirnya berakhir seri.

Catatan lain adalah tak pernah ada satupun dari keduanya yang bisa memenangi laga back to back alias dua kali secara beruntun.

Satu catatan unik lagi adalah keluarga Busquets kembali ada di final ketiga antara Barca versus MU ini. Jika di tahun 1991, Charles Busquets mengawal gawang Barca. Di tahun 2009 anaknya Sergio, berhasil mengamankan lini tengah Barca.

Apakah Busquets, bila nantinya dimainkan, berhasil mengulangi sukses dua tahun lalu atau justru bernasib seperti ayahnya?


Job Listings



Bookmark and Share






Selengkapnya...